Sabtu, 21 Desember 2013

[Review] Every Silence Has A Story - Cerita dalam Keheningan


Judul buku : Every Silence Has A Story - Cerita dalam Keheningan
Penulis : Zara Zettira ZR
Harga : Rp 120.000,-
Halaman : 353 (bahasa Indonesia) & 271 halaman (bahasa Inggris)
Terbit : November 2008
Penerbit : Esensi (Erlangga Grup)
Bisa dibeli di : Erlangga Shop 


Blurb :

Zaira, tokoh utama dalam cerita ini telah melewati berbagai tahap kehidupan. Mulai dari bergelimangan harta, ketenaran sampai pada titik yang paling fatal: kehilangan akal sehatnya. Pada saat manusia kehilangan harapan maka yang ada hanya kepasrahan. Lebih baik mati daripada hidup tanpa harapan. Tapi, apa jadinya jika upaya mendapatkan kematian itu pun tak lagi bisa dilakukan?

Takdir berbicara. Tuhan ada di hati kita. Semoga kita semua tidak lupa pada hati nurani dan berhenti mencari karena dengan mencari kita tidak menemukan apa-apa. Dengan kepasrahan, dalam keheningan, Zaira justru menemukan kebenaran yang hakiki dan persahabatan dengan Tuhan Novel ini pada hakikatnya mengajak kita semua untuk memahami bahwa dunia ini bisa menjadi tempat yang lebih nyaman untuk dinikmati. Bahwa di balik semua perbedaan-perbedaan yang ada, semua manusia sebetulnya sama. Mengubah pandangan kita terhadap segala bentuk cobaan dan penderitaan. Mengantarkan kita pada kehidupan yang lebih sederhana. Begitu sederhananya, sehingga dalam keheningan sekalipun kita mampu mendengar dan belajar mengenai kehidupan yang sejati.

Novel ini terdiri dari dua bahasa, Inggris dan Indonesia. Dijilid dalam satu buku dengan tampilan dua sisi.

***
Komentar Cizu :

"Novel ini adalah renungan perjalanan hidup pribadi penulis yang dipadu dengan kekuatan imajinasi yang majis."

Begitu yang tercantum pada cover novel ini. Novel ini berkisah tentang perempuan bernama Zaira. Sejak ia baru mulai mengenal dunia, hingga menjelma menjadi wanita dewasa yang sukses dalam karir. Kemudian obaan datang menerpa..

Zaira kecil hidup bergelimangan harta, karena Kakeknya merupakan salah satu pejuang yang cukup berpengaruh di Indonesia. Lalu, karena suatu hal Kakeknya meninggal dan Zaira pun jatuh miskin. Nyaris tidak ada harta yang tersisa bagi keluarganya. Zaira sekeluarga harus pindah dari istana yang megah ke sebuah rumah kecil nan sederhana.

Karena tidak tahan dengan kemiskinan, Ibu Zaira terus menerus mengeluh dan memarahi Ayah Zaira. Membuat Zaira, yang sejak kecil memang tidak dekat dengan Ibunya, semakin menjaga jarak. Hingga akhirnya Zaira pun memutuskan untuk pindah dan tinggal sendiri. Ia bahkan rela mencari uang dengan jerih payahnya sendiri dengan menulis dan bekerja sambil kuliah. Kegigihannya bekerja membuat ia meraih kesuksesan dalam usia yang terbilang muda. Segalanya tampak sempurna bagi Zaira. Segalanya tampak mungkin bagi Zaira.

Namun, ada satu hal yang tidak dapat Zaira lakukan. Mencegah kematian ayahnya. Karena Ibunya tidak pernah menyayangi Zaira, sebagaimana yang dilakukan Ibunya terhadap adiknya, Ayahlah satu-satunya orang terdekat di hati Zaira. Lalu, ketika Zaira mengetahui orang terdekatnya itu kini telah tiada, Zaira pun mengalami masa-masa tersulit dalam hidupnya.

Bagaimana nasib Zaira selanjutnya? Mampukah ia bertahan menghadapi terpaan cobaan dan kembali bangkit menjadi wanita yang bersinar?

Membaca novel ini, jujur saja 100 halaman pertama cukup membuat saya bosan. Ada banyak pengulangan, perumpamaan dan alur yang melompat ke sana sini. Lalu penulis juga senang mengait-ngaitkan segala sesuatu dari sana-sini sebelum masuk ke inti ceritanya. Karena itulah, saya sempat membiarkan novel ini untuk waktu yang lama. Untungnya, begitu memasuki halaman 150an, saya mulai bisa menikmati jalan ceritanya. :)

Ada banyak hal yang bisa kita pelajari dan renungkan dari novel ini. Salah satunya, hidup adalah yang sedang terjadi sekarang. Bukan di masa lalu, bukan juga di masa mendatang. Rasakanlah kehidupan itu dan cobalah mensyukurinya.

Ini adalah novel pertama Zara Zettira yang saya baca. Saya cukup menyukai gaya menulis Zara, meskipun tema novel ini kurang saya sukai.

PS : Buku ini adalah pemberian dari mbak Truly. Thank you, mbak! :)

Rating : 3/5 Bintang.

0 komentar:

Posting Komentar