Judul buku : Me Before You
Penulis : Jojo Moyes
Harga : Rp 98.000,-
Halaman : 656
Terbit : May 2013
Penerbit : Gramedia
Blurb :
Lou Clark tahu banyak hal. Dia tahu berapa langkah jarak antara halte bus dan rumahnya. Dia tahu dia suka sekali bekerja di kedai kopi The Buttered Bun, dan dia tahu mungkin dia tidak begitu mencintai pacarnya, Patrick.
Tetapi Lou tidak tahu bahwa dia akan kehilangan pekerjaannya, dan peristiwa apa saja yang akan menyusul kemudian.
Setelah mengalami kecelakaan, Will Traynor tahu dia sudah tidak berminat lagi untuk melanjutkan hidupnya. Dunianya kini menyusut dan tak ada lagi suka cita. Dan dia tahu betul, bagaimana mesti menghentikannya.
Namun Will tidak tahu bahwa sebentar lagi Lou akan masuk ke dunianya dengan membawa warna-warni ceria. Mereka berdua sama-sama tidak menyadari, betapa mereka akan membawa perubahan besar ke dalam kehidupan satu sama lain.
***
Komentar Cizu :
Apa yang akan kamu rasakan kalau tadinya kamu adalah seorang pengusaha sukses yang menyukai kegiatan menantang, lalu karena suatu kecelakaan harus duduk di kursi roda seumur hidupmu? Tidak cukup hanya itu, kamu juga tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain karena sebagian besar organ tubuhmu sudah tidak berfungsi lagi.
Ya, ini memang pertanyaan bodoh. Tentu saja akan depresi, frustasi, dan barangkali kehilangan minat untuk hidup.
Begitulah kira-kira kondisi Will Traynor, orang yang akan menjadi bos Louisa setelah dirinya kehilangan pekerjaan di kafe. Camilla Traynor, ibu Will, terpaksa membuat kesepakatan penting deingan putranya itu untuk menyetujui hal yang paling tidak diinginkannya. Dengan sisa waktu 6 bulan, berdasarkan kesepakatan, Camilla berharap mampu mengubah pendirian putranya tersebut dengan mempekerjakan sosok ceria yang bertugas merawat dan membuat putranya lebih gembira.
Di sisi lain, Louisa Clark butuh pekerjaan mendesak karena ekonomi keluarganya benar-benar pas-pasan. Karena itu meski hari pertamanya di kediaman Traynor sangat buruk, ia memutuskan untuk bertahan demi gajinya yang lumayan tinggi. Walau ia tidak mengetahui dengan pasti apa yang sebenarnya sedang terjadi.
Seiring berjalannya waktu, hubungan di antara keduanya pun membaik. Will mulai sering menghina selera berpakaian Lou yang nyentrik, dan Lou sudah mulai curhat tentang pacarnya Patrick yang maniak olahraga. Hidup Lou yang begitu-begitu saja pun menjadi bervariasi dengan kehadiran Will.
Keduanya mulai terbiasa dengan kehadiran satu sama lain, seolah inilah kehidupan normal mereka. Bukan karena keharusan akan pekerjaan. Will, seperti yang diharapkan, mulai menyerupai sosoknya yang dulu.
Tapi, mampukah Lou mengubah pendirian Will?
Sejujurnya, saya kurang suka membaca novel tebal. Tapi novel ini menyajikan cerita yang tidak membuat pegal. Serius, saya mudah sekali merasa bosan dan berhenti membaca di tengah-tengah. Menurut saya, penulis yang baik adalah penulis yang mampu mengajak pembacanya masuk ke dalam ceritanya, dan melupakan dirinya tengah membaca buku. Itulah yang saya rasakan, ketika membaca buku ini.
Sayangnya, beberapa hal mengurangi poin buku ini. Ada cukup banyak typo di awal, tengah, dan akhirnya saya malas menghitung dan memilih mengabaikannya. Lalu kata organ vital pria yang diperhalus jadi 'burung' juga agak aneh. Dan beberapa kalimat yang campur antara baku dengan nggak baku juga sempat beberapa kali membuat saya mengerutkan dahi. Bukan apa-apa, cuma aneh aja ngebayangin orang London bilang "bokek" "kayaknya" dan semacamnya. :p
Ada satu hal lagi yang sedikit janggal, yaitu sebaris cerita tentang Leo-siapa-gitu yang meninggal setelah menelan obat-apa-gitu. Karena saya kurang mengerti keterkaitannya dengan isi cerita. ._.
Ngomong-ngomong, walaupun novel ini sempet bikin saya nangis-nangis bentar menjelang akhir tapi ini bukan jenis novel yang bikin depresi. Maksudnya, kedua tokoh tidak menderita dari awal sampai akhir. Jadi kamu jangan takut untuk membaca novel ini, walaupun mungkin kamu lebih suka cerita yang happily ever after. Somehow, cerita sedih itu jauh lebih melekat di ingatan. Hohoho.
Rating : 5/5 Bintang.
Pegel juga ya ngomong pake bahasa formal gitu. Muahahaha. Sekarang saatnya menebak siapa santa saya. Jeng jeng..
Sebenernya, jauh sebelum gue nerima riddle dari santa, gue udah menetapkan satu orang terduga. Karena eh karena mbak kece yang satu itulah yang pertama meng-add gue tak lama setelah nama target dibagikan. Lalu setelah menelisik lebih jauh, tentang berbagai kemungkinan seperti : kemiripan nama Aerith dengan nama beken orang itu, Sea yang menurut Zelie adalah salah satu tempat di Manado dimana orang itu berada. Dan info dari teman-teman BBI bahwa orang itu adalah pegawai pemerintahan. Maka mungkin nama santa saya adalah :
Di sisi lain, Louisa Clark butuh pekerjaan mendesak karena ekonomi keluarganya benar-benar pas-pasan. Karena itu meski hari pertamanya di kediaman Traynor sangat buruk, ia memutuskan untuk bertahan demi gajinya yang lumayan tinggi. Walau ia tidak mengetahui dengan pasti apa yang sebenarnya sedang terjadi.
Seiring berjalannya waktu, hubungan di antara keduanya pun membaik. Will mulai sering menghina selera berpakaian Lou yang nyentrik, dan Lou sudah mulai curhat tentang pacarnya Patrick yang maniak olahraga. Hidup Lou yang begitu-begitu saja pun menjadi bervariasi dengan kehadiran Will.
Keduanya mulai terbiasa dengan kehadiran satu sama lain, seolah inilah kehidupan normal mereka. Bukan karena keharusan akan pekerjaan. Will, seperti yang diharapkan, mulai menyerupai sosoknya yang dulu.
Tapi, mampukah Lou mengubah pendirian Will?
Sejujurnya, saya kurang suka membaca novel tebal. Tapi novel ini menyajikan cerita yang tidak membuat pegal. Serius, saya mudah sekali merasa bosan dan berhenti membaca di tengah-tengah. Menurut saya, penulis yang baik adalah penulis yang mampu mengajak pembacanya masuk ke dalam ceritanya, dan melupakan dirinya tengah membaca buku. Itulah yang saya rasakan, ketika membaca buku ini.
Sayangnya, beberapa hal mengurangi poin buku ini. Ada cukup banyak typo di awal, tengah, dan akhirnya saya malas menghitung dan memilih mengabaikannya. Lalu kata organ vital pria yang diperhalus jadi 'burung' juga agak aneh. Dan beberapa kalimat yang campur antara baku dengan nggak baku juga sempat beberapa kali membuat saya mengerutkan dahi. Bukan apa-apa, cuma aneh aja ngebayangin orang London bilang "bokek" "kayaknya" dan semacamnya. :p
Ada satu hal lagi yang sedikit janggal, yaitu sebaris cerita tentang Leo-siapa-gitu yang meninggal setelah menelan obat-apa-gitu. Karena saya kurang mengerti keterkaitannya dengan isi cerita. ._.
Ngomong-ngomong, walaupun novel ini sempet bikin saya nangis-nangis bentar menjelang akhir tapi ini bukan jenis novel yang bikin depresi. Maksudnya, kedua tokoh tidak menderita dari awal sampai akhir. Jadi kamu jangan takut untuk membaca novel ini, walaupun mungkin kamu lebih suka cerita yang happily ever after. Somehow, cerita sedih itu jauh lebih melekat di ingatan. Hohoho.
Rating : 5/5 Bintang.
***
Pegel juga ya ngomong pake bahasa formal gitu. Muahahaha. Sekarang saatnya menebak siapa santa saya. Jeng jeng..
Sebenernya, jauh sebelum gue nerima riddle dari santa, gue udah menetapkan satu orang terduga. Karena eh karena mbak kece yang satu itulah yang pertama meng-add gue tak lama setelah nama target dibagikan. Lalu setelah menelisik lebih jauh, tentang berbagai kemungkinan seperti : kemiripan nama Aerith dengan nama beken orang itu, Sea yang menurut Zelie adalah salah satu tempat di Manado dimana orang itu berada. Dan info dari teman-teman BBI bahwa orang itu adalah pegawai pemerintahan. Maka mungkin nama santa saya adalah :
"ASRIANI ~ALLY~ PURNAMA"
Bener nggak, ya kira-kira? Hoho.
Anyway, sorry for late post. Baru selesai kebut baca Me Before You. x3
Adieu~
2 komentar:
Semoga bener tebakannya, ciz. Tebakan gw salah ._.
Haduuuh maaf baru mampir sekarang.
Kemarin kemarin beneran ngga nemu link kamu di blog Oky.
Eh ngga tahunya lupa.
I am glad you like the book.
Semoga tumpukan di kamar cepet abis. Jadi bisa beli buku ini juga :)
Posting Komentar